Rabu, 27 April 2016

Unexpected Person - Next Chapter 1

* * *

         Namanya Nathan Prayogasono yang lebih akrab dipanggil Atha oleh teman teman kelasnya sekaligus nama panggilan di sekolahnya. Siapa yang tidak tahu tentang Atha, salah satu siswa kelas 3 IPA yang merupakan anggota OSIS di sekolah Mira sekaligus menjabat sebagai ketua Teater sekolahnya. Sosok pendiam tak banyak omong yang selalu punya seribu ide untuk memecahkan segala persoalan. Dilihat dari pembawaannya Atha pada saat rapat bulanan OSIS. Ntah gimana sikap Atha ketika di ekskul teater. Karna Mira bukan anggota teater sekolah, Mira hanya  anggota OSIS sama seperti Natasya dan juga tentunya Atha sendiri.

         Sosok itulah yang setiap hari muncul di depan mata Mira, ntah hanya berpapasan saja di parkiran sekolah, di kantin, pada saat rapat atau bahkan seperti sekarang berpapasan di koridor kelas bersama teman teman Mira. 

          "Dia unik, penuh misterius" Mira berbicara dalam hati, dan seketika pukulan mendarat di punggung Mira yang berhasil membuyarkan lamunan Mira. Yap, Natasya barusan yang memukul punggung Mira.

          "Kenapa lu Mir? Kesambet apaan wkwkwkwk" Olok Natasya yang diikuti ketawa kecil sahabatnya itu

          "Eh nggak, nggak kenapa kenapa nggak kesambet apa apa sya. Udah yuk buruan keburu bel masuk lagi ntar. Lu mah yee syaa bisa aja ngeledek, hobi lu mah yang gini gini" bantah Mira. Natasya dan yang lain hanya ketawa saja melihat Mira nunjukkin muka kesel nya



* * *


          SENINNNNNNNN SIBUKKKKKK!!! gerutu Atha di jam istirahat pagi itu. Bagaimana Athha tidak kesal kalau laporan yang dibuatnya semalaman itu dihilangkan begitu saja oleh junior OSIS nya. Kepala Atha rasa ingin meledak ketika salah satu senior yang seangkatan dengan dia mengabari nya melalui LINE. Atha langsung buru buru mendatangi junior nya di ruang OSIS. Pembawaannya yang santai selalu terpajang di wajahnya walaupun sebenernya pikirnya acak kadut. Pikirannya membawanya ke laptop di rumahnya berada, berfikir positif bahwa masih ada softcopy nya di laptop tersebut.

          "Kenapa bisa hilang?" tanya Atha sesampainya di ruang OSIS yang begitu sepi karna anggota lainnya pada istirahat di kantin.

          "Kayaknya tercecer deh kamu dek" salah satu senior menimpali perbincangan Atha dengan juniornya itu

          "Iya kak sepertinya saya teledor sehingga lupa menaruhnya dimana" nada penyesalan keluar dari mulut junior itu,

          "Secepatnya kamu ingat ingat dah dimana terakhir kali lu pegang, gue sambil mikir ini kali aja softcopy nya ada di laptop rumah. Kalau ada selamat gue dek, kalo kagak ini gue mesti nyari bahan lagi. lu tau kagak, itu dokumen bakal diminta Surya siang ini buat diserahin ke Pak Dedek." Panjang lebar Atha ngomong si junior cuma bisa manggut manggut. Kesel Atha dalam hati.



* * *


           Walaupun Mira dan Atha satu organisasi mereka tak banyak saling kenal karna Atha yang sudah menginjak bangku kelas 3 dan para anggota OSIS kelas 3 di nonaktifkan agar bisa lebih fokus belajar. Perbedaan tingkat 2 tahun itu tak banyak yang mereka ketahui satu sama lain, untuk kegiatan internal di OSIS anak kelas 3 tidak bisa ikut campur atau ambil alih. Hanya beberapa senior kelas 3 saja yang masih suka untuk mengunjungi ruang OSIS. Sedangkan Atha, Mira tak tahu apa apa. mungkin pertemuan di koridor sekolah itu pertemuan terakhirnya dengan Atha. 

           Atha tidak pernah terlihat lagi di mata Mira. Mungkin karna sama sama sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga Mira tak dapat melihat sosok itu lagi. Para kelas 3 mendapatkan jam tambahan untuk bimbel di sekolah sepulang sekolah. Sedangkan para anggota OSIS lagi sibuk mempersiapkan acara Classmeeting tahunan. Bulan bulan yang sibuk.


* * *

Tidak ada komentar :

Posting Komentar